Kamis, 02 Mei 2013

AUDIT KINERJA



Unibank
Untuk melihat bahwa laporan keuangan seringkali misleading untuk menilai keadaan suatu perusahaan, dapat dilihat dari fakta penutupan Bank Unibank. Bank yang berdiri sejak tahun 1967 tersebut pada Maret 1999 oleh Bank Indonesia dimasukkan ke dalam bank kategori A. Bank ini telah memenuhi Ratio Kecukupan Modal (CAR) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pada tahun 1997 bank ini mencatat laba Rp13 milyar. Pada tahun 1998 sebagai puncak dari krisis perbankan dan moneter yang melanda Indonesia, bank ini mengalami kerugian yang cukup besar yakni Rp436 milyar. Pada tahun 1999 bank ini membukukan laba sebesar Rp55 milyar. Pada tahun 2000 prestasi labanya masih lumayan. Namun tanpa ada informasi yang lengkap, maka (bagi masyarakat awam) tiba-tiba saja bank ini ditutup oleh pemerintah. Sepintas bank ini mencatat kinerja yang lumayan baik. Hal ini juga dapat dilihat dari kategori bank yang diperoleh oleh Unibank. Masyarakat tidak tahu atau tidak diberitahu dengan informasi yang cukup tentang kinerja bank. Jika kinerja bank ini dilihat dari laporan keuangan saja kelihatan cukup baik, tapi kita tidak tahu seberapa ekonomis, efisien dan efektifnya bank ini bekerja. Akibatnya cukup jelas, masyarakat kembali dirugikan dengan ditutupnya bank tersebut.

Analisa :
unibank kurang teliti dalam mengontrol semua karyawannya,kasus tersebut memang tidak dijelaskan apa yang menyebabkan unibank bangkrut dan kemudian ditutup tapi dalam permasalah diatas jelas terlihat bahwa unibank kurang dalam segi kewaspadaan dan disini pada akhirnya banyak hal yang dirugikan selain masyarakat pemerintah juga rugi karna kehilangan bank seperti unibank .
Solusi :
seharusnya sebelum unibank ditutup diselediki dulu secara terperinci tentang masalah apa yang sedang dihadapi unibank dan kemudian diselesaikan dengan jalan yang terbaik tidak begitu saja ditutup karna banyak pihak yang dirugikan ketika unibank ditutup .

posting by : anisa setiani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar